Menu

Mode Gelap

Opini · 22 Jan 2023 13:02 WIB ·

Merantau : Kisah dari bumi raja-raja


					Merantau : Kisah dari bumi raja-raja Perbesar

Merantau Oleh Ikhwan Wahyudi

Terlahir sebagai orang Minang kata merantau tak asing bagi saya. Ayah dan ibu saya berasal dari Kabupaten Tanah Datar dan saya adalah anak yang lahir di perantauan karena mereka memutuskan merantau ke Padang.

Salah satu kelebihan dari merantau adalah kita bisa pulang kampung pada momen tertentu seperti Hari Raya atau liburan. Beda dengan teman saya yang rumah neneknya ada di depan rumah, jadi mau pulkam cukup jalan lima langkah, jelas  tak ada kenangan dan perjuangan bermacet-macet.

Setelah sekian lama merantau ke ibu kota provinsi kini saya mendapatkan kesempatan baru untuk menginjakan kaki di Maluku. Memang sih kata rekan saya jauh amat dari barat langsung ke timur.

Untuk membesarkan hati saya bilang perjalanan Padang-Ambon lebih dekat dari pada Padang-Pekanbaru. Kalau ke Pekanbaru paling cepat delapan jam ke Ambon cukup lima jam saja, nah iya kan.

Awal mula saya menjejakan kaki di Indonesia timur sudah dimulai pada Oktober 2021. Saat itu saya mendapat kesempatan meliput Seleksi Tilawatil Quran Nasional di Maluku Utara selama 10 hari.

Karena memasuki wilayah liputan baru saya pun minta izin kepada Kabiro Maluku yang juga membawahi Maluku Utara. Dengan spontan dia menjawab pesan saya, “ini pengalaman kamu merasakan udara panas di timur dan siap-siap menerima tongkat estafet di sini”.

Masya Allah ternyata whasapp Kabiro Maluku asin, apa yang dia tulis jadi kenyataan. Tepat satu tahun setelah itu saya pun menerima tongkat estafet itu. Mudah-mudahan saja dia kembali mengirim wa berikutnya, hihihi.

Namun merantau yang saya lakukan berbeda dengan tesis  Mochtar Naim yang  menyimpulkan  tradisi merantau yang dilakukan oleh laki-laki Minangkabau sebagai fenomena “ekspresi pemberontakan” atas sistem sosial kekerabatan matrilineal.

Menurutnya  sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu, mengakibatkan laki-laki Minang menempati posisi yang relatif lemah dan termarjinalkan.

Sejalan dengan itu Taufik Abdullah juga  menyatakan  kegiatan merantau adalah jalan satu-satunya untuk mengurai ketegangan internal dari adanya perselisihan antara konsepsi budaya Minangkabau mengenai hubungan antara perorangan dengan masyarakat di satu pihak serta tuntutan struktur kekerabatan matrilineal di pihak yang lain.

Begitu menjejakan kaki di Bandara Patimura luar biasa alamnya indah. Memang alam Sumbar juga indah, tapi saya meyakini kalau orang Sumbar datang ke sini bakal bilang lebih indah.

Pemandangan Teluk Ambon yang tenang, kota yang asri dan pesona laut yang damai. Saya belum mengeksplorasi pantai di sini yang katanya juga surga tersembunyi.

Soal makanan saya harus minta maaf kepada usus, lambung. Mungkin mereka bertanya-tanya dalam seminggu terakhir apa ini? kok lain ya, tidak seperti biasanya.

Soal budaya saya punya rekan kerja yang juga baik, sedikit demi sedikit saya mulai mengerti bahasa Ambon, kalau ngomong terlalu cepat saya iya-iya aja dulu.

Namun saya bersyukur pernah kuliah di Sosiologi dan ini adalah praktik langsung berada di tengah masyarakat yang secara sosial budaya berbeda dengan saya.

Apalagi di sini orang Minang juga banyak dan kami terkenal sebagai suku bangsa yang amat kuat melakukan invasi  lidah masyarakat nusantara lewat rumah makan Padang.

Walhasil saya ingat pesan Imam Syafei yang berkata  merantaulah,  orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.

Tinggalkan negerimu hidup asing di negeri orang.

Merantaulah,  dan engkau akan mendapatkan pengganti dari orang-orang yang kau tinggalkan, berlelah-lelahlah,  manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Beberita Komen
Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Speaker Orgen Baralek, Oleh Ikhwan Wahyudi

24 Desember 2022 - 11:24 WIB

speaker orgen baralek

Kegigihan, Oleh Ikhwan Wahyudi

18 Desember 2022 - 11:06 WIB

speaker orgen baralek

Plat Nomor dan SIM

22 Oktober 2022 - 18:53 WIB

plat nomor dan sim

Uang dan Crazy Rich Indonesia

27 Maret 2022 - 12:43 WIB

speaker orgen baralek

Roda Berputar

12 Maret 2022 - 13:36 WIB

speaker orgen baralek

Jam Padang Fleksibel

18 Februari 2022 - 07:17 WIB

miko kamal
Trending di Opini