Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 1 Mar 2022 04:47 WIB ·

Ukraina Dapat Donasi Bitcoin dan Ethereum Rp 186 M untuk Lawan Rusia


					Ukraina Dapat Donasi Bitcoin dan Ethereum Rp 186 M untuk Lawan Rusia Perbesar

Pemerintah Ukraina mendapatkan donasi uang kripto (cryptocurrency) bitcoin dan ethereum total US$ 13 juta atau Rp 186 miliar. Dana ini akan digunakan untuk memasok peralatan pasukan Ukraina seiring invasi Rusia sepekan terakhir.

Donasi itu mulai dikumpulkan ketika pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina, serta daerah di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir. Sejak perebutan itu, akun Twitter resmi Pemerintah Ukraina mengajukan permohonan donasi kripto.

Pemerintah Ukraina juga memberi tahu alamat dompet digital untuk token bitcoin dan ethereum.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov juga mencuit alamat dompet digital untuk kripto itu di Twitter. “Berdirilah dengan rakyat Ukraina. Sekarang terima sumbangan mata uang kripto,” kata Fedorov dikutip dari Reuters, Minggu (28/2).

Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengonfirmasi bahwa cuitan pemerintah dan Fedorov itu asli. “Bagaimana kami akan menggunakan uang? Untuk menghancurkan sebanyak mungkin tentara Rusia,” kata kementerian.

Berdasarkan data perusahaan analisis blockchain Elliptic, alamat dompet digital milik pemerintah itu telah menerima kripto US$ 12,8 juta. Perusahaan melacak pergerakan aset digital itu di blockchain.

“Donasi kripto itu juga tercatat terus melonjak,” kata Elliptic.

Sumbangan kripto datang dari sukarelawan Ukraina dan kelompok-kelompok peretasan. Hasil donasi digunakan untuk memasok peralatan pasukan pemerintah Ukraina.

Daya tarik urun dana (crowdfunding) kripto belum pernah terjadi sebelumnya. Padahal, beberapa negara seperti El Salvador telah menggunakan mata uang kripto untuk pengembangan negaranya.

Namun harga bitcoin dan ethereum sempat anjlok setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu (24/2). Berdasarkan data dari Coindesk, harga bitcoin turun dari US$ 39 ribu menjadi US$ 34 ribu dalam sehari invasi. Sedangkan ethereum melorot dari US$ 2.742 menjadi US$ 2.331.

Ekonom di Vienna Institute for International Economic Studies Philipp Heimberger mengatakan, penurunan harga kripto itu karena invasi Rusia ke Ukraina. Penurunan menunjukkan bahwa cryptocurrency merupakan pilihan yang buruk bagi investor ketika mencari stabilitas dalam periode gejolak pasar.

Itu berbeda dengan lindung nilai tradisional yang cenderung menguat saat terjadi krisis perang, seperti emas. “Bitcoin dan kripto lainnya bukanlah lindung nilai yang baik terhadap risiko geopolitik,” kata Heimberger dikutip dari New York Post, pekan lalu (24/2).

Harga kripto mulai pulih sehari setelahnya atau pada Jumat (25/2). Harga bitcoin meningkat 9,6% menjadi US$ 38.756. Ethereum juga melonjak 3% ke angka US$ 2.617,

Hari ini (1/3) harga bitcoin juga menguat 13% dalam 24 jam terakhir ke angka US$ 43.331. sedangkan, ethereum menguat menjadi senilai US$ 2.927.

Sumber : KATADATA.CO.ID

Beberita Komen
Artikel ini telah dibaca 182 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Wako Hendri Septa Serahkan Bantuan UEP bagi Disabilitas dan Lansia

3 Oktober 2023 - 13:02 WIB

bantuan sosial hendri septa

Wako Hendri Septa Ajak Warga Aktifkan Bank Sampah

3 Oktober 2023 - 12:35 WIB

wako hendri septa

Wako Hendri Septa Terima Penghargaan, Kota Berkinerja Terbaik!

23 Maret 2023 - 13:03 WIB

kota berkinerja terbaik

Wali Kota : Baznas Padang Bantu Entaskan Kemiskinan

26 Januari 2023 - 11:27 WIB

baznas padang

ASN Kota Padang Harus Berkarakter

22 Januari 2023 - 06:44 WIB

ASN Kota Padang

Jelang Penastani 2023, Padang Siapkan 4.000 Pemondokan

20 Januari 2023 - 19:13 WIB

penastani 2023
Trending di Peristiwa