Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 12 Nov 2022 13:11 WIB ·

Bukan Kelaparan, Dokter Forensik Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Satu Keluarga di Kalideres Tewas


					Bukan Kelaparan, Dokter Forensik Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Satu Keluarga di Kalideres Tewas Perbesar

MAJALAH NET – Terungkap penyebab sementara satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, meninggal dunia di dalam rumah mereka.

Diketahui, mayat satu keluarga berisi empat anggota ditemukan di rumah mereka di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kamis (10/11/2022)

Tim forensik pun masih melakukan penyelidikan dalam tubuh jenazah, namun sejauh ini tak ada tanda-tanda kekerasan.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik mengatakan dugaan sementara kematian para jenazah bukan karena kelaparan.

“Dokter forensik bilang dugaan sementara tidak ada sisa makanan di tubuh.”

“Kemungkinan tidak makan bukan kelaparan,” katanya saat dihubungi pada Sabtu (12/11/2022).

Sebab, di salah satu organ lambung korban tidak ditemukan sisa makanan.

Kemungkinan sebelum meninggal korban tidak makan.

Selain itu, otot-otot korban itu juga mengecil sehingga dokter menduga korban kekurangan cairan atau dehidrasi.

“Bukan kelaparan ya. Dari hasil dokter sendiri menyampaikan pada lambung tidak ditemukan sisa makanan. Tapi belum semua organ kita cek,” lanjutnya.

Kesaksian ketua RT

kesaksian ketua rt

Penemuan 4 jenazah sekaligus di rumah itu ditemukan pertama kali oleh ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung.

Senin (7/11/2022) subuh, Asiung mengetahui informasi itu dari warganya bahwa tercium bau menyengat dari rumah warga yang tinggal di nomor AC5/7.

“Tetangga sebelah AC5/6 menyampaikan ke saya pukul 05.30 WIB subuh ‘Pak, ini ada bau bangkai menyengat sekali’. Saya periksa, saya bilang siap, nanti saya tindak lanjuti. Ini saya mau tugas dulu,” katanya kepada wartawan pada Jumat (11/11/2022).

Besoknya pada Rabu (9/11/2022), aliran listrik di rumah warga yang dimaksud diputus karena menunggak.

Sebelumnya, sekitat sebulan yang lalu, pemilik rumah itu bersedia aliran listrik di rumahnya dicabut.

Hal itu diketahui usai petugas PLN menunjukkan riwayat chat-nya dengan pemilik rumah itu kepada Asiung.

“Baik, pak silakan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak,” kata penghuni rumah itu begitu,” cerita Asiung.

Setelah aliran listrik mati, besoknya pada Kamis (9/11/2022) bau menyengat makin menjadi-jadi.

Terlebih ia mendapat dorongan dari warga lainnya untuk mengetahui isi di dalam rumah itu.

“Melihat banyak sekali laporan yang mencium bau tidak sedap, saya putuskan kemarin sore, kurang lebih magrib untuk masuk,” lanjutnya.

Asiung tak beraksi seorang diri. Dia dikawal oleh pengurus RW dan anggota lingkungan masuk ke dalam rumah.

Asiung terpaksa mendobrak pintu gerbang rumah yang sudah gelap gulita.

“Saya pakai linggis, kunci gembok depan rusak. Kemudian saya ke dalem, saya lihat dari jendela,” katanya.

Karena listrik sudah dipadamkan, Asiung meminta petugas PLN untuk menyalakan kembali aliran listrik di rumahnya.

Namun, petugas PLN tak bisa sembarang menyalakan lantaran harus lapor kepada ketua RT setempat.

“Akhirnya saya dobrak itu pagar, saya rusak pintu pagar, saya masuk dan buka gorden jendela. Saya lihat dan yakin itu mayat,” katanya.

Jasad pertama yang dilihat seorang pria duduk bersandar lantai dengan kaki selonjoran di ruang tamu.

Polsek Kalideres dipanggil untuk datang ke lokasi kejadian.

Asiung tak berani bila melanjutkan penyelusuran.

Baru ketika polisi sampai, ia berani masuk ke dalam.

“Didobraklah pintu rumah. Kaget kami luar biasa. Ternyata ada lagi jenazah satu di ruang tamu. Usianya 68 tahun itu adek dari pemilik rumah ya, namanya Budianto Gunawan,” ceritanya.

Asiung diberitahu polisi di lokasi kejadian bahwa ada satu jenazah di kamar belakang. Dia diketahui bernama Rudianto Gunawan berusia 71 tahun sudah.

Begitu membuka pintu ruang tengah, terdapat dua jenazah lagi seorang ibu dan anak bernama Margaret (58) dan Dian (40).

“Di kamar itu, ibunya di atas ranjang sedangkan anaknya di bawah,” ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda kekerasan dari keempat tubuh jenazah.

Berdasarkan pemeriksaan tim forensik, di lambung keempat mayat tidak ada makanan.

“Jadi bisa diduga dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena otot-ototnya sudah mengecil,” katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022).

Pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

“Dari dokter RS Bhayangkari Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini,” pungkasnya.

Beberita Komen
Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Wako Hendri Septa Serahkan Bantuan UEP bagi Disabilitas dan Lansia

3 Oktober 2023 - 13:02 WIB

bantuan sosial hendri septa

Wako Hendri Septa Ajak Warga Aktifkan Bank Sampah

3 Oktober 2023 - 12:35 WIB

wako hendri septa

Wako Hendri Septa Terima Penghargaan, Kota Berkinerja Terbaik!

23 Maret 2023 - 13:03 WIB

kota berkinerja terbaik

Wali Kota : Baznas Padang Bantu Entaskan Kemiskinan

26 Januari 2023 - 11:27 WIB

baznas padang

ASN Kota Padang Harus Berkarakter

22 Januari 2023 - 06:44 WIB

ASN Kota Padang

Jelang Penastani 2023, Padang Siapkan 4.000 Pemondokan

20 Januari 2023 - 19:13 WIB

penastani 2023
Trending di Peristiwa